Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Jatuh saja jika telah tiba masanya.
Sama seperti matahari, tidak pernah membenci senja. Mengucapkan selamat tinggal ketika waktunya sudah habis.
Pun mawar merah merekah, tidak pernah menolak untuk rontok saat sudah tiba masanya. Luruh ke bumi penuh penerimaan.
Maka manusia yang memiliki akal, sudah sepantasnya lebih menakjubkan penerimaannya. Buat apa dilawan? Toh, kita tidak memiliki apapun pada akhirnya.
*Darwis Tere Liye
0 komentar:
Posting Komentar