Kamis, 17 September 2009

Cinta karena Allah adalah Pintu Menuju Hati

Cinta karena Allah adalah pembuka hati, namun terkadang muncul beberapa perilaku yang menghambat cinta tersebut. Mengekspresikan perasaan cinta tanpa pertimbangan, tanpa penahapan, tanpa kesesuaian dan keserasian, atau tanpa memperhatikan momen dan kesempatan, dapat menyebabkan kontra produktif. Cinta karena Allah dan persaudaraan karena-Nya, bukan sarana untuk menikmati pelampiasan perasaan, atau untuk membuang-buang waktu dengan mengobrol, atau kegiatan lain yang mengasyikkan namun tanpa faedah. Juga bukan sekedar untuk mencairkan beban sesama muslim dalam meringankan amanah dan tanggung jawab dakwah yang berat dengan kunjungan, memberi sedekah, membuat forum diskusi, surat menyurat, duduk-duduk berbincang tentang berbagai hal yang menghabiskan waktu dan menyia-nyiakan berbagai kewajiban dan tanggung jawab konkret padahal bagi mereka waktu adalah kehidupan itu sendiri dengan harapan bahwa semua itu merupakan jalan mudah menuju surga.

Bukan semua ltu. Namun persaudaraan karena Allah adalah curahan perasaan, berjuang untuk membantu saudaranya demi peningkatan potensi diri secara bersama-sama, dengan tarbiyah dan takwiniyab, "penyemaian biji", "pencabutan rumput", dorongan semangat dan hasrat, penyebaran dakwah melalui persaudaraan yang tulus, ibadah yang khusyuk, serta kontinuitas dalam menyampaikan dakwah dengan cara yang baik.

Tidak ada derajat cinta karena Allah yang lebih agung daripada cinta yang dapat memunculkan keagungan dakwah, membangun kerangkanya, dan menegakkan daulah Islam di dunia.

(Sumber : Kitab At Thaqir ilal quluub -Shaykh Abbas As Siisi- )

0 komentar:

 
Copyright © Dunia Ku
Blogger Theme by BloggerThemes | Theme designed by Jakothan Sponsored by Internet Entrepreneur