Kamis, 17 September 2009

Jilbab Bukan Topeng, Be Your Self,,^_^

Ada yang dilanda khawatir dan terjebak pada persepsi penghususan. Bahwa orang yang pakai jilbab itu harus lembut, halus tutur katanya, dan feminin dalam arti yang sebenarnya. Jadi jilbaber itu tidak pantas begini, tidak boleh begitu. Biasanya standar-standar seperti itu tentang jilbaber, terkadang menimbulkan beban bagi seorang akhwat? Ya. Padahal jilbab bukanlah lakon sandiwara yang mengharuskan kita jadi orang lain saat memakainya. Padahal Islam tidak menghapus karakter-karakter khas dari pribadi pemeluknya yang tidak bertentangan dengan aqidah ketika dia memutuskan berislam secara paripurna. Islam justru membingkainya menjadi kemuliaan karakter yang menyejarah. Bahkan Rasulullah menyebutkan, “Yang terbaik di antara kalian di masa jahiliah akan menjadi yang terbaik di masa keislamannya.”

Luar biasa, kan?Ya. adalah konyol memaksakan diri menjadi orang lain setelah kita “hijrah” dengan berjilbab. Alangkah sunyi dunia jika semuanya seragam. Biarkan semuanya sesuia karunia karakter yang Allah lekatkan pada diri kita. Maka akan tetap ada akhwat jago karate seperti Nusaibah binti Ka’ab yang melindungi Rasulullah ke manapun beliau bergerak dalam berperang. Akan tetap ada yang berkepribadian kuat dan pemberani seperti Ummu Hani’ binti abu Thalib. Akan tetap ada yang suka bermanja dan ceria seperti ‘Aisyah. Ada yang tetap bisa membentak dan tertawa terbahak seperti Hafshah. Akan tetap ada yang lembut dan keibuan seperti khadijah.

“Celupan warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada Allah. Dan pada_NYA sajalah kami beribadah.” (Al Baqarah 138)

Cukuplah bagi kita celupan warna dari Allah. Celupan warna yang melingkup karakter khas kita, membingkainya menjadi sesuatu yang indah. Ia menjaganya untuk tetap menjadi kemulian di manapun, kapanpun. Sehingga mungkin, memang harus ada penyesuaian-penyesuaian ttertentu. Seperti soal suara yang terlalu mendesah misalnya. Tapi, pada karakter-karakter mendasar, tidak ada yang perlu kita risaukan. Jilbab kan buakn lakon sandiwara yang membuat kita harus jadi orang lain ketika memakainya. So, jangan sirnakan seunikan diri. Biarkan keindahan warna-warni itu hidup dan meronai dunia dengan pelangi akhlak.(Kutipan dari buku Agar Bidadari Cemburu Padamu)

0 komentar:

 
Copyright © Dunia Ku
Blogger Theme by BloggerThemes | Theme designed by Jakothan Sponsored by Internet Entrepreneur